Sabtu, 16 Juli 2011

cerpen 2

            Di hari pertama Nia masuk sekolah dia terasa minder, jelas saja dia tidak dapat dukungan dari orang tuanya disamping karena sekolah pinggiran dia juga ingin menjadi pemain sepakbola terkenal disana karena dia tau kalau banyak pemain sepakbola lahir dari sana. Tetapi orang tuanya tidak menyetujuinya sekolah di putra diana karena dia tetap ingin jadi pemain sepakbola terkenal padahal dia perempuan.
            ibu aku pulang “, terang Nia
            taruh saja sepatumu disana” jawab Ibu
            nia ayah punya brosur sekolah yang lebih bagus dari sekolah putra diana” potong Ayah
            mana yah, apa ada prestasi sepakbolanya? Boleh aku pinjam”ujar Nia
            nih, tapi tak ada prestasi sepakbolanya “ terang Ayah
            ayolah yah, yang aku cita-citakan dari dulu itu jadi pemain sepakbola hobiku disitu dan aku tau aku berbakat jadi pemain sepakbola “kata Nia
            memang tak ada prestasi sepakbolanya, tapi disitu ada lebih banyak prestasi yang anak perempuan harapkan “. Bentak Ayah (  sambil memukul meja)
            “ tidak keputusanku sudah bulat yaitu ingin menjadi pemain sepak bola karena aku tau keterampilanku ada di bidang itu meskipun aku tau aku perampuan “. Balas Nia
( sambil berjalan menuju kamarnya )
            Nia, Ibu mau bicara denganmu Ibu  tau perasaanmu saat ini tapi tolong pertimbangkan lagi kata Ayah. ada lebih banyak mata pelajaran yang sebenarnya kamu kuasai tapi kamu saja yang tidak mengetahuinya jadi Ibu mohon padamu tolong pertimbangkan lagi” Terang Ibu
            “ aku tanya pada Ibu apakah Ibu pernah mengalami hal seperti ini tidak_kan jadi Ibu takkan tau perasaanku saat ini” jelas Nia (sambil berlari ke kamarnya dengan menangis
            Ibu mohon sekali lagi Nia jangan gegabah karena ini menyangkut masa depanmu nak mungkin kamu pikir kamu hebat dalm bidang ini tapi kamu tidak akan diterima di klub manapun karena kamu perempuan “bentak Ibu.

            Lalu Nia berbaring di tempat tidur sambil memikirkan jika dia tidak diterima di club manapun. Beberapa menit telah Nia jalani di tempat tidur, lalu dia SMS dari hand phonenya Kiki (temanya). Yang isinya
            “ ki, aku bertengkar dengan ortu_ku gara-gara aku ingin jadi pemain sepakbola,  please bantu aku.
Lalu Kiki membalas
            “ wah, kebetulan banget aku punya club sepakbola yang dapat menerimamu jadi pemain profesional.”
Kemudian Nia membalas dengan wajah senang bercampur tegang
            “ tapi aku nervest di samping aku perempuan aku juga tak bisa bermain sepakbola degan baik walaupun aku senang sepakbola”
Kiki membalas lagi
            “tidak seperti yang you kira ini club sepakbola khusus perempuan yaitu club persib women U 21”
Nia senang dangan loncat-locat di atas tempat tidurnya sambil membalas SMS Kiki
            oke, lalu kapan aku boleh bermain di club itu “
Kiki menjawab SMS Nia dengan merasa Nia pasti senang
            jangan tergesa-gesa masih banyak lowongan di club itu jadi besok kita akan mendaftar di club itu kan aku juga ingin masuk disitu”.
            Setelah Nia mendapat kepastian itu dia baru dapat tidur. Keesokan harinya Nia dan Kiki mencoba pergi ke markas club persib women U 21 untuk mendaftar jadi pemain di club itu. Pagi pukul 08.00 Nia dan Kiki pergi ke sana setelah sampai, mereka langsungmenemui managernya dan bernegosiasi dengannya. Dan mereka sepakat dibayar Rp500.000/bln dan besok mereka sudah bisa memakai baju club besar itu.
            Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. manager tim yang lama itu telah meninggal, lalu pelatih dan pemain sibuk mencari manager yang baru kemudian mereka sepakat Nia_lah yang menjadi manager tim persib women U 21 disamping dia baik mainya dia juga sportiv dalam bermain. Dan orang tua Nia_pun ikut bangga melihat anaknya sukses berkarir

cerpen 1

Di suatu saat dikota Surabaya hiduplah seseorang Ibu (Sandra) bersama anaknya (Ratna)  di rumahnya yang terbuat dari gubuk.
            “ bu aku  sudah bosan di rumah yang sederhana ini aku ingin pindah dari sini” kata Ratna
            “ kamu ini ngomong apa to nak-nak”  balas bu Sandra
            “ tapi benar aku ingin keluar dari desa ini aku ingin punya rumah yang megah di kota yang terkenal” ujar Ratna
            “ wes ah jangan ngomong gitu kita nikmatin aja hidup disini lagian di kota juga ada yang ga’ enak kok” jawab bu Sandra
            “aduh! Bu aku beneran, dan kalau boleh Ibu mau mengijinkan aku kerja di kotasambut Ratna
            “ingat nak bapakmu sudah pernah berkelana ke kota tapi apa yang bapak dapat dia malah pulang dengan kesakitan yang parah dan akhirnya meninggal. Jadi Ibu tidak mau  kehilangan anggota keluarga ini lagi termasuk kamu” bentak bu Sandra
            “ Ratna maen yuks! “ panggil teman2 Ratna didepan rumah
            Lalu Ratna menemui teman2nya didepan rumah.
            hei ada apa nich kok rame gini?”kata Ratna sambil berlari ke depan rumah
            “ kita-kita mau ngomong ma kamu, kamu ada waktu gak?” jelas Aning
            “ emang ada apa? “ tanya Ratna
            “ ikuti kita “ terang teman-teman Ratna
            Lalu Ratna dan teman-temanya menuju rumah Aning disitu mereka ngomong soal lowongan kerja yang mereka temukan di koran yang baru mereka beli didepan rumah Aning
            “ hei Ratna kamu mau gak kalau kita kerja disini, ya meskipun di kota tapi kita_kan bisa kerja”  kata Aning sambil menunjuk lowongan kerja yang ada di koran
            “ sorry aku gak bisa ikut soalnya aku gak boleh sama ibuku “jawab Ratna
            “ udalah kita_kan bisa dapat uang karena ini dan kita bisa saja membahagiakan ortu kita gitu” kata Aning dengan wajah yang mencurigakan
            “ Oke tapi jika aku dimarahi ibuku aku ngomong yang sebenarnya tentang kamu” balas Ratna
            “ ya bagaimana cara agar kamu gak ketauan ortumu lho kamu kan bisa kabur toh nanti kita pulang dengan membawa uang_kan” balas Aning
            Lalu Ratna pulang dengan wajah yang agak gugup karena dia tidak mau orang tuanya menyesal lagi. Malam_pun tiba Ratna akan kabur dari rumah dan menuju rumah Aning tapi dengan wajahyang kurang semangat. Setelah datang Ratna disambut dengan baik oleh Aning dan tak lama mereka_pun pergi ke halte terdekat dari rumah Aning .
            Dari halte mereka menunggu beberapa jam tetapi bus tidak ada yang lewat. Kemudian mereka akhirnya memutuskan untuk ke stasiun yang agak jauh dari halte tersebut, tetapi di tengah jalan mereka terhenti langkahnya karena adanya segerombolan orang yang mencoba menodong gadis SMA tersebut, Setelah dipaksa tetapi Aning dan Ratna tidak mau menyerahkan tasnya lalu penodong tersebut memutuskan untuk menyeret Aning dan Ratna ke rumah penodong yang berjumlah 3 tersebut.
            Setelah sampai markas penodong mereka di ikat dengan tali dan penodong tersebut menyuruh Ratna memberi nomer telpon rumahnya. Setelah dipaksa akhirnya Ratna bersedia memberi tau nomernya dan penodong tersebut akhirnya menelpon orang tuanya Ratna dan meminta uang sebesar 10.000.000.
            “ apa anda mengenal anak yang bernama Ratna “ tanya penodong
            “ ya dia sudah pergi dari rumah sejak kemarin malam tapi sampai sekarang dia belum pulang apa anda tau dimana dia tolong beritau saya sunggu mencemaskanya “ jelas Sandra dengan suara yang agak sedikit menangis
            “ anak anda sekarang berada dikami dan nasib anak anda ada di tangan kami, tetapi jika anda bersedia memberikan uang 10.000.000 kami akan mengembalikan anak anda dan kita tak ada kontak lagi” balas penodong.
            “ tolong boleh saya bicara dengan anak saya?” Ibu Sandra memohon.
            “ tidak, anda akan bicara dengan anak anda di taman kota jam 18.00 sore dan jangan lupa uangnya” tegas penodong
            Lalu ibu Sandra kebingungan lalu dia memutuskan untuk ke rumah Aning untuk menemui ibunya Aning yang bernama Hani. Setelah sampai bu Sandra langsung menemui bu Hani yang kebetulan ada dirumah
            “ bu apa ada Aning di rumah ini” tanya bu Sandra
            “ tidak aku juga sudah mencarinya ke mana-mana tapi tidak ada apa ibu tau di mana dia” ibu Hani menjawabnya dengan perasaan kuwatir
            “ tadi aku di telpon oleh orang aneh yang katanya dari kota dan dia tadi berkata bahwa dia telah menculik Ratna dan aku pikir Aning juga ada di sana dia meminta tebusan sebesar 10.000.000 di taman kota 1 jam lagi dan kalau boleh saya pinjam uang 5.000.000 di ibu saya mohon bu” jawab bu Sandra sambil agak menangis  
            “ oke bu tapi ibu juga harus urun 5.000.000 di saya dan saya akan kasih ibu 5.000.000 jadi pas oke sekarang kita harus pergi ke taman kota cepat”
            Lalu bu Sandra dan Hani lari dengan tergesa-gesa. Setelah sampai di taman kota mereka di dekati oleh polisi
            “ ada yang bisa saya bantu bu kok kelihatanya ibu agak ada masalah “
            “ oh tidak pak saya hanya ada urusan penting permisi”
            Tetepi polisi itu tidak percaya polisi itu mengikutu bu Sandra dan Hani. Lalu bu Sandra menemui orang berbaju hitam yang agak mencurigakan
            “ maaf apa anda kenal Ratna ?” tanya bu Sandra
            “ jadi anda bu Sandra ikut aku “
            Lalu mereka pergi ke Ratna dan Aning di culik tetapi polisi tadi tetap mengikutinya di belakang dan polisi itu tau apa yang terjadi.
            Lalu penodong memberi kesempatan bagi bu Sandra untuk bicara pada anaknya
            “ Ratna ceritakan ibu bagaimana ini bisa terjadi “ tanya bu Sandra dengan agak jengkel
            “ ceritanya panjang bu aku akan cerita di rumah” jawab Ratna
            Lalu polisi yang tadi mengikuti langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menyergap salah satu penodong. Lalu bu Sandra kaget dengan adanya polisi tadi.
            Setelah polisi menyergap salah satu penodong kemudian penodong yang lain mencoba menusuk polisi itu dengan pisau tetapi dari belakang datang satu polisi lagi yang berpakaian preman dan polisi itu langsung membuang pisau itu dan 2 penodong_pun berhasil di amankan tetapi sayangnya penodong ketiga kabur
           
“ untung ibu saya ikuti kalau tidak ibu bisa jadi korban” tegas polisi
            “ terima kasi banyak pak kami janji kami tidak mengulanginya lagi”  jawab Ratna dan Aning
            Lalu mereka_pun hidup bahagia dengan tidak adanya sifat jelek di antara mereka